• RSS
  • Email
  • Follow us
  • Become a fan
  • Home
PHILIPUS NAHAYA
  • Home

Kategoti Label

  • Berita
  • Blog
  • Blog Mesin Uang
  • Buat Virus
  • Budaya Dayak
  • Cheat PB
  • Computer Security
  • Contoh Skripsi
  • Dampak Buruk Rokok
  • Download Film Gratis
  • Download Microsoft Office 2013
  • HEALTH
  • Hack
  • Hasil Soea Games
  • IPTEK
  • Ilmu Pengetahuan
  • Info
  • Inspirasi Hidup
  • NARUTO
  • Nahaya
  • Piala AFF
  • Point Blank
  • SEJARAH
  • Sains
  • Sea Games XXVI
  • Sea Games2011
  • Sejarah Indonesia
  • Seksologi
  • Semut Merah Cheat
  • Sistem Operasi
  • Software
  • Software Gratis
  • TIMNAS
  • Tips Dan Info Kesehatan
  • Tips Photosop
  • Tips Website
  • Tpis dan Trik Blogspot
  • Trik Internet
  • World Boxing
  • Zat Rokok
  • adat-istiadat dayak Kanayatn
  • aplikasi
  • bahasa pemograman
  • belajaar Hack
  • bisnis online
  • cara hack
  • chip Poker
  • dampak narkoba
  • game
  • hack Pemula
  • hacking
  • info unik
  • teknologi
  • tips PB
 
 
Jika selama ini alamat internet masih dalam format .com, .net, atau .org, maka era baru internet memungkinkan alamat baru yang lebih variatif. Sejumlah regulator internet yang tergabung dalam Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) melakukan pertemuan di Singapura, yang bisa jadi mengakhiri era .com.

Seperti dikutip dari laman CNN Money, aturan baru yang dalam finalisasi ini akan memungkinkan domain internet baru yang beralamat .law, .coke, atau .nyc. Situs dengan alamat itu diharapkan mulai beredar tahun depan. 

"Keputusan ini akan mengarahkan ke era baru internet," kata Ketua ICANN, Peter Dengate Thrush. "Kami telah menyiapkan platform untuk generasi berikutnya, yang lebih kreatif dan penuh inspirasi," lanjutnya.

ICANN memang telah bertahun-tahun mewacanakan ide yang memungkinkan penggunaan nama merk, kota, atau kode umum. Namun, perubahan ini belum bisa segera dilakukan karena dampaknya yang kompleks terhadap struktur domain internet secara global.

ICANN pun telah menerima sejumlah aplikasi domain baru. Beberapa masih dirahasiakan, tapi banyak pula yang sudah terbuka menyatakan sejumlah domain barunya. Antara lain: .nyc, .paris, dan .unicef, .hitachi, dan .canon.

"Sekarang, secara teknis siapa pun bisa membeli domain untuk direkatkan dengan brand," kata CEO .dotBrand Solutions, Ben Crawford.

Crawford juga menjelaskan, perusahaan besar akan memanfaatkan ini untuk kepentingan keamanan dan meyakinkan pelanggan. Misalnya, HSBC dapat meyakinkan nasabahnya bahwa situs resmi HSBC resmi adalah yang berakhiran .hsbc.

Namun, tentu saja domain baru pengganti .com ini tidak akan dijual murah. ICANN memasang tarif US$ 185 ribu untuk tiap aplikasi domain. Kemudian untuk mempersiapkan domain dipasang tarif setidaknya US$100 ribu, dan biaya langganan sekitar US$100 ribu per tahun.

Sejumlah nama domain umum pun dikabarkan akan diperebutkan, misalnya .law atau .sport. Nah, jika ada lebih dari satu pihak yang meminta domain yang sama, maka ICANN akan melakukan lelang untuk memperebutkan domain tersebut.

Namun, jika ada nama domain yang hampir sama, maka nama lain akan diblok. Misalnya, jika perkumpulan petani apel membuat domain .apples, maka perusahaan Apple yang memproduksi iPad dan iPhone ini tidak akan bisa membuat domain .apple, karena telah diblok. 

sumber : vivanews.com
Pengguna internet di Indonesia mengalami pertumbuhan dramatis. Pada tahun 1999, pengguna internet di negeri ini baru sekitar satu juta orang, kini sudah berlipat menjadi 48 juta. Sementara pengguna telepon genggam Indonesia mencapai 180 juta.

Pada saat yang bersamaan, muncul revolusi media lewat medium baru. Media digital terus tumbuh secara menakjubkan dan perusahaan media online terus bertambah, baik di ibukota ataupun di daerah-daerah.

Sayangnya, di tengah dramatisnya penetrasi internet, telepon seluler dan media sosial, konten Indonesia tidak menjadi tuan rumah sendiri. Bangsa Indonesia baru menjadi 'bangsa pengguna', bukan bangsa pencipta.

Salah satu hal yang membuat situs dalam negeri tidak 'menjadi tuan di rumah sendiri' adalah tidak pesatnya pertumbuhan konten lokal. Penyedia konten dalam negeri tidak sanggup mengikuti pertumbuhan penetrasi internet dan telepon genggam. Industri konten tidak mampu bangkit walaupun infrastrukturnnya sudah disediakan oleh industri lain.

"Kalau ngomong 2G atau 3G kita mampu, tapi kalau ngomong konten, kita kurang," kata Sarwoto Atmosutarno, Direktur Utama Telkomsel dalam konferensi "Media Baru: Menjadi Tuan di Negeri Sendiri" di Hotel Nikko, Jakarta, 7 Juli 2011.

Menurut Sarwoto, Indonesia sebenarnya memiliki pengembang kreativitas bagi konten lokalnya. Sayang, banyak pengembang kreativitas di Indonesia yang melepas karyanya ke negara lain, seperti ke Korea dan Jepang. “Sebaliknya, pengembang kreativitas dari luar negeri justru menjual produknya ke dalam negeri," ujarnya.

Fenomena ini diakui oleh Sigit Widodo, pengembang game online asli Indonesia. Menurut Sigit, industri kreatif digital di dalam negeri masih terkendala oleh masalah finansial dan pemasaran.

Tak hanya itu, dukungan pemerintah juga hampir tidak pernah menyentuh pengembangan industri era internet media ini. Dalam hal pemasaran, konten Indonesia harus perang tarif dengan konten luar negeri yang jauh lebih rendah dari harga konten lokal sendiri. "Hampir 3 tahun ini kami tidak pernah mendapat support apapun dari pemerintah," ungkap Sigit.

Di sisi lain, media-media online juga harus menghadapi rendahnya pertumbuhan belanja iklan internet, sebagai alternatif pendanaan bagi kelangsungan hidupnya. Menurut Vice President Director PT MNC Handhi S Kentjono, media-media online memang belum menjadi prioritas bagi pihak pengiklan untuk memasang iklan produknya.

"Televisi masih dianggap sebagai media dengan pasar terluas, yang bisa diakses masyarakat dari Sabang sampai Merauke. Akhirnya pihak pengiklan pun masih lebih suka memasang iklan produknya via media ini ketimbang media internet,” ujar Handhi.

Handhi menambahkan, di media online, orang juga lebih suka melihat konten video. Dan pengguna internet dari Indonesia menduduki posisi kedua setelah Cina sebagai pendownload konten video.

"Para pengelola media online diharapkan dapat terus memperbaiki konten media,” kata Handhi. “Di Indonesia juga konten yang disediakan untuk anak dan perempuan juga belum cukup. Akibatnya pengguna internet masih suka mengonsumsi media online dari luar negeri," ucapnya.

Selain itu, pengelola media online juga dapat memanfaatkan televisi untuk mempromosikan kontennya.

sumber : Vivanews.com
Pengguna internet di Indonesia mengalami pertumbuhan dramatis. Pada tahun 1999, pengguna internet di negeri ini baru sekitar satu juta orang, kini sudah berlipat menjadi 48 juta. Sementara pengguna telepon genggam Indonesia mencapai 180 juta.

Pada saat yang bersamaan, muncul revolusi media lewat medium baru. Media digital terus tumbuh secara menakjubkan dan perusahaan media online terus bertambah, baik di ibukota ataupun di daerah-daerah.

Sayangnya, di tengah dramatisnya penetrasi internet, telepon seluler dan media sosial, konten Indonesia tidak menjadi tuan rumah sendiri. Bangsa Indonesia baru menjadi 'bangsa pengguna', bukan bangsa pencipta.

Salah satu hal yang membuat situs dalam negeri tidak 'menjadi tuan di rumah sendiri' adalah tidak pesatnya pertumbuhan konten lokal. Penyedia konten dalam negeri tidak sanggup mengikuti pertumbuhan penetrasi internet dan telepon genggam. Industri konten tidak mampu bangkit walaupun infrastrukturnnya sudah disediakan oleh industri lain.

"Kalau ngomong 2G atau 3G kita mampu, tapi kalau ngomong konten, kita kurang," kata Sarwoto Atmosutarno, Direktur Utama Telkomsel dalam konferensi "Media Baru: Menjadi Tuan di Negeri Sendiri" di Hotel Nikko, Jakarta, 7 Juli 2011.

Menurut Sarwoto, Indonesia sebenarnya memiliki pengembang kreativitas bagi konten lokalnya. Sayang, banyak pengembang kreativitas di Indonesia yang melepas karyanya ke negara lain, seperti ke Korea dan Jepang. “Sebaliknya, pengembang kreativitas dari luar negeri justru menjual produknya ke dalam negeri," ujarnya.

Fenomena ini diakui oleh Sigit Widodo, pengembang game online asli Indonesia. Menurut Sigit, industri kreatif digital di dalam negeri masih terkendala oleh masalah finansial dan pemasaran.

Tak hanya itu, dukungan pemerintah juga hampir tidak pernah menyentuh pengembangan industri era internet media ini. Dalam hal pemasaran, konten Indonesia harus perang tarif dengan konten luar negeri yang jauh lebih rendah dari harga konten lokal sendiri. "Hampir 3 tahun ini kami tidak pernah mendapat support apapun dari pemerintah," ungkap Sigit.

Di sisi lain, media-media online juga harus menghadapi rendahnya pertumbuhan belanja iklan internet, sebagai alternatif pendanaan bagi kelangsungan hidupnya. Menurut Vice President Director PT MNC Handhi S Kentjono, media-media online memang belum menjadi prioritas bagi pihak pengiklan untuk memasang iklan produknya.

"Televisi masih dianggap sebagai media dengan pasar terluas, yang bisa diakses masyarakat dari Sabang sampai Merauke. Akhirnya pihak pengiklan pun masih lebih suka memasang iklan produknya via media ini ketimbang media internet,” ujar Handhi.

Handhi menambahkan, di media online, orang juga lebih suka melihat konten video. Dan pengguna internet dari Indonesia menduduki posisi kedua setelah Cina sebagai pendownload konten video.

"Para pengelola media online diharapkan dapat terus memperbaiki konten media,” kata Handhi. “Di Indonesia juga konten yang disediakan untuk anak dan perempuan juga belum cukup. Akibatnya pengguna internet masih suka mengonsumsi media online dari luar negeri," ucapnya.

Selain itu, pengelola media online juga dapat memanfaatkan televisi untuk mempromosikan kontennya.

sumber : Vivanews.com
Aksi ini benar-benar tidak bisa ditiru, Demi gengsi menenteng alat komunikasi tercanggih, sejumlah remaja nekat melakukan hal-hal aneh. Seorang gadis asal China rela menjual keperawanannya demi memperoleh sebuah ponsel pintar terbaru keluaran Apple, iPhone 4.

Seperti dikutip laman Weird Asia News, seorang gadis dikenal dengan panggilan 'jiulinghou- istilah yang mengacu pada individu yang lahir di tahun 1990an, menjadi sorotan publik. Dan itu karena keberaniannya menawarkan keperawanannya melalui jejaring sosial twitter demi ponsel pintar yang ia dambakan.

Gadis, yang berasal dari Guangdong ini melampirkan foto diri dan beberapa persyaratan pelamar yang menginginkan keperawanannya.
Sikap cerobohnya inipun langsung menuai banyak kritik, dengan beberapa orang berkomentar bahwa keperawanan tidak bisa ditukar dengan sebuah alat komunikasi seperti iPhone. Lainnya berkomentar, gadis ini harus menunggu untuk iPhone 5 yang akan dirilis.

Beberapa orang berspekulasi bahwa ini semua lelucon, seseorang telah menyusup dan telah mengambilalih twitternya.
Hal yang serupa juga di lakukan remaja 17 tahun asal China lainnya, Xiao Zheng. Ia rela berbuat apapun demi memiliki perangkat elektronik canggih, yaitu komputer tablet iPad 2.
Remaja itu merasa memiliki peluang saat melihat iklan online yang menawarkan £2.000 atau sekitar Rp27,8 juta kepada seseorang yang bersedia mendonorkan ginjalnya.
Dimanakah tempat hidup paling membahayakan bagi wanita? Sebuah studi internasional terbaru menyebutkan, ada lima negara yang masuk kategori paling buruk bagi kesejahteraan kaum hawa.

Afganistan, Kongo, Pakistan, India, dan Somalia adalah lima tempat hidup yang paling merugikan wanita. Di Afghanistan, 87 persen populasi wanita buta huruf.
Di negara ini pula, secara rata-rata, satu dari 11 wanita meninggal saat melahirkan. Selain itu, sekitar 80 persen anak-anak perempuan di negara ini masih menikah secara paksa.
Negara Afrika, Kongo, menempati posisi kedua sebagai negara dengan rekor kekerasan seksual paling tinggi. Di negara ini, 400 ribu wanita harus menghadapi kekerasan seksual setiap tahun. Dan, di negara yang sama pembunuhan atas dasar membela kehormatan merupakan penyebab kematian 100 ribu wanita tiap tahun.

Pakistan menempati posisi ketiga dalam daftar negara paling berbahaya bagi wanita. Di negara ini wanita tidak boleh sekolah. Waita juga harus menaati aturan negara, seperti wajib pakai pakaian sesuai ketentuan negara. Serta fasilitas kesehatan yang minim.

Meski India memiliki pertumbuhan ekonomi pesat, tingkat prostitusi dan perdagangan manusia terutama wanita sangat tinggi. Diperkirakan, sekitar 50 juta anak perempuan hilang di India selama setahun terakhir.
Somalia menunjukkan tren peningkatan dalam korban pemerkosaan tiap tahun.  Hal lainnya, tidak ada perawatan yang cukup baik bagi wanita hamil di lembaga medis sehingga mengancam kesehatan wanita
 
source : http://kosmo.vivanews.com
Postingan Lama Beranda

Popular Posts

  • FOTO ARTIS KOREA PALING POPULER
  • TOGEL INDONESIA (SINGAPURA TOGEL)
  • VOUCHER GEMSCOOL GENERATOR[CASH GRATIS]
  • CARA MEMBUAT CHEAT PB DENGAN VB
  • EKPEDISI KE RIAM DAIT ( AIR TERJUN 7 TINGKAT) YANG ADA DI SERIMBU
  • Beberapa Contoh Program Pascal Paling Sederhana
  • Gambar TIMNAS INDONESIA DI AFF 2010
  • DOWNLOAD KUMPULAN LAGU NATAL 2011
  • Internetan Pake Proxy Luar Negeri
  • Cara membuat DLL Cheat PB Sendiri

CHEAT POINT BLANK GARENA UPDATE

Foto saya
Philipus Nahaya
hanya menyalurkan hobby
Lihat profil lengkapku
PHILIPUS NAHAYA © 2021. All rights reserved. Designed by Philipus Nahaya