Langit terlihat mendung dipagi itu, dan sepertinya
akan turun hujan, namun niat kami untuk pergi ke ir terjun Dait di daerah
Serimbu tak juga pudar. Kami tetap melanjutka n perjalanan. Tepat pukul 9.00
pagi kami berangkat menggunakan 3 buah sepeda motor dengan anggota yang
berjumlah 5 orang. Tanpa ada persiapan yang banyak kami berangkat dengan hati
senang. Selama didalam perjalanan para cru ekpedisi terlihat senang walaupun
hujan terus menyirami tubuh.
Setelah kira-kira 1 jam perjalanan kami istirahat
dirumah warga yang berada di simpang skendal.
Dirumah warga tersebut kami beristirahat sekalgus mengisi perut yang
mulai terasa kosong.
Setelah lama beristirahat kamipun melanjutkan
perjalanann menuju tempat wisata yang masih harus ditempuh kira-kira 2 jam lagi.setelah
sampai disimpang 4 salah satu anggota kru bertanya pada seorang pemuda untuk
menanyakan jalan menuju Riam Dait. Awalnya jalan cukup bagus dengan tanah merah
yang bercampur dengan batu. Setelah melewati camp salah satu perusahaan jalan
mulai rusak parah. Penuh dengan lumpur. Jalan begitu licin dan tanahpun melekat
pada bandan bagian-bagian motor lainnya. Setelah bersusah payah akhirnya sampai
jugalah kami disalah satu kampung yang bernama Engkitik. Kami beristirahat
sejenak untuk melepas lelah setelah melewati jalan berlumpur,. Sepanjang
perjalanan ke Engkitik kami sempat bertemu beberapa warga yang mau pergi
kengabang untuk mengantar anak mereka kembali ke asrama untuk bersekolah. Kami
juga sempat mengobrol mengenai jalan yang rusak parah.
setelah kami cukup beristirahat dan akan melanjutkan
perjalanan tiba-tiba datang lagi dua
orang teman kami yang berusaha menyusul kami dari ngabang. Dengan nafas yang
masih ngos-ngosan dan badan penuh lumpur. Akhirnya kamipun menunggu dua orang
teman yang lagi kecapekan. Akhirnya anggota kamipun bertambah menjadi 7 orang.
Kamipun akhirnya melanjutkan perjalanan 30 menit
kemudian dengan jalan yang masih licin dan berlumpur ditambah jalan turun naik
bukit. Saya mengira bisa sampai ke dekat air terjun pakai sepeda motor, tapi
nyatanya tidak. Kami harus terpaksa jalan kaki kira-kira 30 menit untuk bisa
mencapai air terjun, yaitu pada tingkat pertamanya karena air terjun ini
memiliki 7 (tujuh ) tingkat yang memiliki keindahan masing-masing.
Setelah sampai diair terjun, rasa lelah selama dalam
perjalanan pun hilang melihat keindahan air terjun yang lumayan tinggi (sekitar
20 m sampai 30 M) dengan hamparan pasir
putih dan embun akibat air yang jatuh dari atas. Para kru langsung menceburkan
diri kedalam air untuk menikmati keindahan air terjun Dait dan berfoto dengan
berbagai pose dan gaya.
Setelah puas bermain air dan melihat air keindahan
air terjun pada tingkat pertama, para anggota kru pun akhirnnya melanjutkan
perjalanan menaiki gunung dait yang terjal untuk melihat keindahan air erjun
tingkat kedua ang memiliki pemandangan yang berbeda dari tingkat pertama. Pada
tingkat dua inipun teman-teman berfoto dengan ria, dan ada yang berenang.
Setelah puas berenang dan bercanda ria, kamioun beristirahat sambil menikmati
kue-kue yang dibawa dari ngabang.
Setelah meyantap snack kamipun berdiskusi apakah
akan naik pada tingkat 3 dan 4, karena langit sudah mulai sore , dan saat
melihat jam menunjukan pukul 16.45. setelah berdiskusi akhirnya kru memutuskan
untuk tetap naik ke tingkat 3. Namun
sayangnya kami tidak bisa mencapai tingkat ketujuh karena sudah hampir malam.
Kaki terasa pegal dan nafaspun ngos-ngosan setlah
menaiki gunung dait untuk menuju tingkat ketiga. Setelah sampai ketingkat 3
langit perlahan-lahan mulai gelap,. Setelah selesai berfoto-foto. Kamipun
memutuskan untuk kembali pulang. Dalam perjalanan pulang sudah mulai gelap,
dengan bercahayakan lampu HP, kamipun akhirnya sampai juga ditempat penyimpanan
motor dan kamipun kembali ke Kampung Engkitik, dan menginap di Skendal dirumah
salah satu teman kami. Perjalanan ke skendal pun harus rela perlahan-lahan
karena jalan licin dan penuh dengan lumpur. Kami tiba diskendal pada jam 21.00
Wib,. Dan kamipun kembali kengabang keesokan harinya.
Ass .. saya cuma ingin mengimformasikan kpd seluruh pecinta togel bahwa dulunya saya ini cuma seorang tukang becak yg pendapatannya tdk seberapa, untuk beli beras aja susah apalagi mencukupi kebutuhan keluarga saya dan saya sangat berterimakasih banyak kepada AKI SENTANUH karna melalui jalan togel ini sekarang saya sudah punya usaha kecil2an sendiri dan saya juga sudah bisa melunasi semua hutang2 saya,, itu semua atas bantuan MBAH yg memberikan angka jitunya dan alhamdulillah berhasil jika Anda ingin seperti saya hubungin AKI SENTANUH di Nmr 085399687224 terimah kasih ,.,..,.,.,.,..
Trims infonya tentang riam dait, sangat membantu, insyaAllah bsk kami kesana dari desa raja