BEREBUT BOLA : Pemain Indonesia. M.Ridwan dan Pemain Malaysia saat pertandingan final AFF Suzuki Cup 2010 di Stadion Utama BGK Jakarta. Foto Hendra Eka/Jawa Pos
JAKARTA –Terima kasih timnas… terima kasih suporter. Indonesia memang gagal merebut gelar juara Piala AFF 2010 setelah hanya menang 2-1 dalam laga kedua final melawan Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, tadi malam (29/12). Tim Garuda kalah agregat 2-4 menyusul hasil negatif 0-3 dalam laga pertama final di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia (26/12). Namun, kegagalan itu tak membuat ratusan ribu suporter Merah Putih kehilangan sportivitas sebagai tuan rumah. Meski Firman Utina dkk menuai berbagai teror, termasuk sinar laser, saat melawat ke Malaysia, fans fanatik Merah Putih ternyata bisa menjadi tuan rumah yang baik dalam leg kedua final di Senayan. ’’Terima kasih timnas,’’ begitu kata mereka setelah pertandingan tadi malam.
Meski sempat deg-degan, cemas, hingga geregetan saat menyaksikan Firman Utina dkk gagal menyelesaikan peluang gol, ratusan ribu suporter yang kemarin memerahkan Senayan tetap mengelu-elukan timnas. Setidaknya, tim besutan Alfred Riedl tetap menjaga rekor sempurna di kandang. Gelora Bung Karno tidak ternodai kekalahan timnas sejak babak penyisihan grup A Piala AFF 2010. Dari tujuh laga di Senayan, timnas selalu berhasil mengukir kemenangan. Karena itu, setelah pertandingan, para suporter yang kemarin datang dengan mengenakan aneka aksesori –mulai syal, topi, terompet, hingga menghias wajahnya dengan lukisan atau stiker bendera Merah Putih– pulang dengan damai tanpa kerusuhan. Di dalam stadion, mereka tak henti menyemangati dan memotivasi para pemain sambil mendendangkan lagu Garuda di Dadaku dan Maju Tak Gentar.
Antusiasme calon suporter laga kedua final Piala AFF juga tak surut saat mengantre penukaran kupon di Senayan. Sejak Senin tengah malam, para calon penonton mengantre untuk menukarkan kupon dengan tiket. Menjelang pagi, antrean mengular hingga ratusan meter. Padahal, loket baru dibuka pukul 09.00.Melihat banyaknya suporter yang mendukung timnas, Pemda DKI Jakarta mengantisipasi dengan menyiapkan 268 lokasi nonton bersama. Lokasi tersebar di kantor kelurahan, pusat perbelanjaan, hingga kafe dan restoran. Termasuk nonton bareng di areal Gelora Bung Karno, Senayan, bagi masyarakat yang telanjur ke Senayan.Pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl pun menyatakan takjub melihat antusiasme suporter Indonesia. Selama menjadi pelatih sepak bola, dia belum pernah mendapat dukungan luar biasa seperti di Indonesia. Pelatih asal Austria tersebut mengungkapkan kebanggaannya atas sambutan suporter timnas.
’’Ketika saya sampai di airport (Halim Perdanakusuma), sangat banyak suporter. Juga banyak suporter yang menunggu di Hotel Sultan. Saya lihat mereka terus memberikan dukungan,’’ ujarnya.Pengalaman itu berbeda saat Riedl menjadi pelatih timnas Vietnam. Dia merasa dukungan masyarakat Indonesia terhadap timnas luar biasa. ’’Di Vietnam tidak seperti ini. Saya tidak pernah melihat sebelumnya suporter seperti di sini dan saya bangga,’’ ungkapnya.Dengan hasil tersebut, Merah Putih harus merelakan mahkota juara Piala AFF 2010 dibawa pulang oleh tim berjuluk Harimau Malaya itu. Sekaligus menjadi gelar pertama bagi tim negeri jiran tersebut. Indonesia harus puas sebagai runner-up yang melengkapi prestasi spesialis finalis dalam even yang dulu bernama Piala Tiger itu. Betapa tidak, ini adalah kali keempat Indonesia gagal juara setelah berhasil menembus babak final Piala AFF sejak 1996. Kegagalan sebelumnya terjadi pada Piala AFF edisi 2000, 2002, dan 2004.
Sementara itu, Firman Utina akhirnya terpilih menjadi Most Valuable Player Piala AFF 2010. Itu menjadi hadiah hiburan bagi Firman yang membuang peluang gol saat mengeksekusi penalti pada babak pertama. Bomber Malaysia Mohd Safee bin Mohd Sali berhasil merebut gelar pemain terbaik partai leg kedua final. Dia juga menjadi top scorer dengan total lima gol. Selain merasakan nikmatnya merebut trofi juara, Malaysia mendapat hadiah USD 100 ribu.Alfred Riedl tak terlalu menyesali kegagalan timnya menjuarai Piala AFF 2010. Menurut dia, para pemain Indonesia telah berjuang habis-habisan. Dia menyebutkan, tim asuhannya justru tampil bagus pada babak pertama. Tim Merah Putih terus berjuang keras setelah tertinggal 0-1 dari Malaysia lewat gol Safee pada menit ke-56.
’’Babak pertama tadi momen terbaik Indonesia sepanjang Piala AFF. Tim Indonesia justru menunjukkan karakternya setelah tertinggal. Para pemain berjuang keras untuk menyamakan kedudukan,’’ ujar Riedl dalam jumpa pers setelah pertandingan. ’’Akhirnya, satu gol lahir, disusul satu gol lainnya.’’Tadi malam, suporter justru meneriakkan agar Ketua Umum PSSI Nurdin Halid mundur dari jabatannya. Mereka berteriak lantang Nurdin turun... Nurdin turun... Spanduk putih besar bertulisan Nurdin Halid Turun juga terbentang di tengah tribun. Teriakan Nurdin turun itu makin menggema setelah pertandingan berakhir. Teriakan semakin menjadi-jadi saat Nurdin mengalungkan medali kepada pemain-pemain Indonesia di tengah lapangan. Mantan narapidana kasus korupsi itu pun tampak kikuk mendapat ’’serangan’’ bertubi-tubi seperti itu. Menanggapi hasil tersebut, Nurdin menilai tak ada yang perlu disesalkan. ’’Kita sudah bekerja maksimal. Tapi, takdir Allah seperti ini. Mengenai bonus, kami tetap akan memberikan apresiasi. Tapi, jumlahnya akan kami bicarakan dulu,’’ ujarnya setelah pertandingan.
Dia juga mengeluarkan isyarat bahwa kontrak Alfred Riedl tidak akan diputus setelah Piala AFF. ’’Riedl akan lanjut,’’ ujar Nurdin.Bermain sebagai tuan rumah dengan kewajiban menang 4-0, Indonesia tampil agresif sejak menit awal. Sayang, usaha itu tak diimbangi dengan ketenangan dan fokus tinggi. Pada momen-momen krusial, Indonesia kerap melakukan kesalahan umpan atau terburu-buru melakukan eksekusi.Di tengah kesulitan tersebut, Indonesia mendapat hadiah penalti menyusul handsball yang dilakukan Mohd Sabre Bin Mat Abu pada menit ke-18. Firman Utina yang dipercaya mengeksekusi bola mengirim bola secara akurat ke sudut kiri bawah gawang. Namun, tendangannya terlalu lemah sehingga bola mudah ditangkap Khairul Fahmi.Setelah penalti itu, Malaysia mencoba bangkit. Mereka yang sebelumnya lebih banyak menunggu di daerah sendiri berani tampil menyerang. Sebaliknya, kepercayaan diri skuad Garuda terlihat goyah. Untuk beberapa menit mereka bermain tanpa arah.
Untuk mengganggu emosi pemain timnas Indonesia, beberapa kali pemain Malaysia berusaha mengulur ulur waktu dengan berpura-pura cedera. Kiper juga kerap mempermainkan bola di daerah penalti. Aksi itu berhasil memancing emosi pemain-pemain Indonesia hingga membuat permainan tidak fokus. Pada babak kedua, Indonesia terlalu asyik menyerang hingga pada menit ke-52 gawang Markus jebol oleh serangan balik cepat Malaysia. Mendapat umpan dari sektor tengah, top scorer Safee Sali berhasil mengelabui barisan pertahanan Indonesia dan melepaskan tembakan keras yang tidak bisa ditepis kiper Markus Haris Maulana. Gol itu, tampaknya, mengakhiri perjuangan Indonesia. Sebab, defisit gol menjadi 4-0. Artinya, Tim Merah Putih harus bisa menyarangkan lima gol untuk menjadi juara. Setelah berhasil mencetak gol, Malaysia lebih fokus pada pertahanan. Untuk menambah daya gedor, pada menit ke-56, Riedl menarik ke luar Irfan Bachdim serta Firman Utina dan menggantinya dengan Bambang Pamungkas dan Eka Ramdani. Tapi, masuknya dua pemain senior itu tidak mampu mengangkat permainan Indonesia.
Usaha Indonesia baru membuahkan hasil pada menit ke-72. M. Nasuha berhasil menjebol gawang lawan yang meneruskan kemelut di depan gawang. Tim Merah Putih sempat memperbesar harapan ketika M. Ridwan mencetak gol pada menit ke-87. Sayang, itu menjadi gol terakhir dalam laga tadi malam. Ketika wasit meniup peluit panjang, seluruh pemain pun tertunduk. Puluhan ribu suporter terdiam sejenak. ’’Kekalahan telak di Kuala Lumpur harus kita bayar dengan mahal,’’ tegas Riedl saat konferensi pers.
Pelatih Malaysia Krishnasamy Rajagopal menyatakan bangga atas keberhasilan tim mudanya menjuarai Piala AFF 2010. ’’Saya tahu Indonesia akan langsung ofensif. Karena itu, saya beri tahu pemain untuk tidak memberikan ruang kepada mereka,’’ jelasnya.Dia juga mengungkapkan, timnya diinstruksi untuk menghindari gol cepat karena itu sangat berbahaya. ’’Saya salut dengan semangat pemain dan saya pikir kami layak menjadi juara,’’ tegasnya.
Turunkan Panser
Sementara itu, final kedua di Senayan mendapat pengamanan ekstra. Personel TNI-Polri berjaga di luar dan dalam stadion. Selain dilengkapi personel bersenjata, penjagaan melibatkan kendaraan-kendaraan perang. Di antaranya, Panser Anoa 6X6. Mobil tempur tersebut didatangkan dari Yonif-201 Kodam Jayakarta.omandan Kendaraan Taktis (Dantis) Yonif-201 Sersan Irwan menjelaskan, mobil tempur berkapasitas 12 personel itu diterjunkan untuk berjaga-jaga. ’’Kami harus antisipasi jika ada huru-hara,’’ katanya setelah memarkir panser keluaran Pindad tersebut.Dia menuturkan, panser yang dibawa kemarin sudah komplet. Baik personel maupun persenjataannya. Dia menambahkan, panser yang dibawa kemarin dilengkapi senapan laras panjang jenis SNB. Selain itu, Anoa 6x6 dilengkapi pelontar gas air mata. Jika kondisi sudah tidak bisa dikendalikan, dua senjata tersebut siap digunakan.
Selain mengawasi suporter, pasukan TNI mendapat tugas utama untuk mengamankan Presiden SBY. ’’Mengamankan mulai datang sampai pulang,’’ terangnya.Kendaraan tempur lainnya juga disiapkan Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres). Khusus untuk mengamankan kedatangan SBY, Paspampres membawa tiga panser dari unit Dronk Avser. Selain itu, Paspampres menyiapkan perangkat penjinak bom. Satuan dengan slogan Setia Waspada tersebut berjaga-jaga di pintu utama Stadion GBK yang menghadap ke barat. Di tempat itu juga disiapkan metal detector.
Kendaraan tempur dalam ajang sepak bola menjadi momen langka. Tidak sedikiit suporter yang memanfaatkan momen tersebut untuk berfoto di pinggir panser. Petugas tidak mempermasalahkan suporter-suporter yang mejeng di samping panser. Bahkan, ada yang berfoto bareng dengan pengemudi panser.Setelah meninjau kesiapan pasukannya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Sutarman menjelaskan bahwa pengamanan masih dijalankan sesuai rencana. ’’Masih kondusif,’’ katanya. Jendral berbintang dua itu menambahkan, sistem pengaman kemarin melibatkan tujuh ribu personel. Seluruhnya ditempatkan di luar dan di dalam stadion. Dia menyatakan, personel kepolisian mendapat prioritas mengamankan pendukung. Pengamanan presiden, kata Sutarman, dibeking Paspampres dan TNI-AD dari Kodam Jaya.
Menjelang pukul 16.00, suasana di depan pintu utama Stadion GBK semakin riuh. Aparat kepolisian berjaga ekstraketat di pintu masuk. Mereka memeriksa tas pengunjung. Korek api, petasan, dan sinar laser dilarang dibawa masuk. Briptu Siswanto, petugas Brimob Polda Jatim, menjelaskan, pihaknya menyiapkan 5.500 personel untuk berjaga di setiap pintu masuk. ’’Semua masih terkendali,’’ ujarnya. Polisi terlihat berhasil menyita hampir 50 biji korek api gas. Di bagian lain, ratusan suporter timnas antre membubuhkan pesan dan tanda tangan di spanduk Ikrar Merah Putih. Di atas spanduk sepanjang lebih dari 10 meter itu, suporter dari penjuru negeri menyampaikan dukungan. ’’Kita wajib menang. Apalagi masuk ke final itu berat,’’ ujar Adi Boske, suporter asal Gresik.
Meski sempat deg-degan, cemas, hingga geregetan saat menyaksikan Firman Utina dkk gagal menyelesaikan peluang gol, ratusan ribu suporter yang kemarin memerahkan Senayan tetap mengelu-elukan timnas. Setidaknya, tim besutan Alfred Riedl tetap menjaga rekor sempurna di kandang. Gelora Bung Karno tidak ternodai kekalahan timnas sejak babak penyisihan grup A Piala AFF 2010. Dari tujuh laga di Senayan, timnas selalu berhasil mengukir kemenangan. Karena itu, setelah pertandingan, para suporter yang kemarin datang dengan mengenakan aneka aksesori –mulai syal, topi, terompet, hingga menghias wajahnya dengan lukisan atau stiker bendera Merah Putih– pulang dengan damai tanpa kerusuhan. Di dalam stadion, mereka tak henti menyemangati dan memotivasi para pemain sambil mendendangkan lagu Garuda di Dadaku dan Maju Tak Gentar.
Antusiasme calon suporter laga kedua final Piala AFF juga tak surut saat mengantre penukaran kupon di Senayan. Sejak Senin tengah malam, para calon penonton mengantre untuk menukarkan kupon dengan tiket. Menjelang pagi, antrean mengular hingga ratusan meter. Padahal, loket baru dibuka pukul 09.00.Melihat banyaknya suporter yang mendukung timnas, Pemda DKI Jakarta mengantisipasi dengan menyiapkan 268 lokasi nonton bersama. Lokasi tersebar di kantor kelurahan, pusat perbelanjaan, hingga kafe dan restoran. Termasuk nonton bareng di areal Gelora Bung Karno, Senayan, bagi masyarakat yang telanjur ke Senayan.Pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl pun menyatakan takjub melihat antusiasme suporter Indonesia. Selama menjadi pelatih sepak bola, dia belum pernah mendapat dukungan luar biasa seperti di Indonesia. Pelatih asal Austria tersebut mengungkapkan kebanggaannya atas sambutan suporter timnas.
’’Ketika saya sampai di airport (Halim Perdanakusuma), sangat banyak suporter. Juga banyak suporter yang menunggu di Hotel Sultan. Saya lihat mereka terus memberikan dukungan,’’ ujarnya.Pengalaman itu berbeda saat Riedl menjadi pelatih timnas Vietnam. Dia merasa dukungan masyarakat Indonesia terhadap timnas luar biasa. ’’Di Vietnam tidak seperti ini. Saya tidak pernah melihat sebelumnya suporter seperti di sini dan saya bangga,’’ ungkapnya.Dengan hasil tersebut, Merah Putih harus merelakan mahkota juara Piala AFF 2010 dibawa pulang oleh tim berjuluk Harimau Malaya itu. Sekaligus menjadi gelar pertama bagi tim negeri jiran tersebut. Indonesia harus puas sebagai runner-up yang melengkapi prestasi spesialis finalis dalam even yang dulu bernama Piala Tiger itu. Betapa tidak, ini adalah kali keempat Indonesia gagal juara setelah berhasil menembus babak final Piala AFF sejak 1996. Kegagalan sebelumnya terjadi pada Piala AFF edisi 2000, 2002, dan 2004.
Sementara itu, Firman Utina akhirnya terpilih menjadi Most Valuable Player Piala AFF 2010. Itu menjadi hadiah hiburan bagi Firman yang membuang peluang gol saat mengeksekusi penalti pada babak pertama. Bomber Malaysia Mohd Safee bin Mohd Sali berhasil merebut gelar pemain terbaik partai leg kedua final. Dia juga menjadi top scorer dengan total lima gol. Selain merasakan nikmatnya merebut trofi juara, Malaysia mendapat hadiah USD 100 ribu.Alfred Riedl tak terlalu menyesali kegagalan timnya menjuarai Piala AFF 2010. Menurut dia, para pemain Indonesia telah berjuang habis-habisan. Dia menyebutkan, tim asuhannya justru tampil bagus pada babak pertama. Tim Merah Putih terus berjuang keras setelah tertinggal 0-1 dari Malaysia lewat gol Safee pada menit ke-56.
’’Babak pertama tadi momen terbaik Indonesia sepanjang Piala AFF. Tim Indonesia justru menunjukkan karakternya setelah tertinggal. Para pemain berjuang keras untuk menyamakan kedudukan,’’ ujar Riedl dalam jumpa pers setelah pertandingan. ’’Akhirnya, satu gol lahir, disusul satu gol lainnya.’’Tadi malam, suporter justru meneriakkan agar Ketua Umum PSSI Nurdin Halid mundur dari jabatannya. Mereka berteriak lantang Nurdin turun... Nurdin turun... Spanduk putih besar bertulisan Nurdin Halid Turun juga terbentang di tengah tribun. Teriakan Nurdin turun itu makin menggema setelah pertandingan berakhir. Teriakan semakin menjadi-jadi saat Nurdin mengalungkan medali kepada pemain-pemain Indonesia di tengah lapangan. Mantan narapidana kasus korupsi itu pun tampak kikuk mendapat ’’serangan’’ bertubi-tubi seperti itu. Menanggapi hasil tersebut, Nurdin menilai tak ada yang perlu disesalkan. ’’Kita sudah bekerja maksimal. Tapi, takdir Allah seperti ini. Mengenai bonus, kami tetap akan memberikan apresiasi. Tapi, jumlahnya akan kami bicarakan dulu,’’ ujarnya setelah pertandingan.
Dia juga mengeluarkan isyarat bahwa kontrak Alfred Riedl tidak akan diputus setelah Piala AFF. ’’Riedl akan lanjut,’’ ujar Nurdin.Bermain sebagai tuan rumah dengan kewajiban menang 4-0, Indonesia tampil agresif sejak menit awal. Sayang, usaha itu tak diimbangi dengan ketenangan dan fokus tinggi. Pada momen-momen krusial, Indonesia kerap melakukan kesalahan umpan atau terburu-buru melakukan eksekusi.Di tengah kesulitan tersebut, Indonesia mendapat hadiah penalti menyusul handsball yang dilakukan Mohd Sabre Bin Mat Abu pada menit ke-18. Firman Utina yang dipercaya mengeksekusi bola mengirim bola secara akurat ke sudut kiri bawah gawang. Namun, tendangannya terlalu lemah sehingga bola mudah ditangkap Khairul Fahmi.Setelah penalti itu, Malaysia mencoba bangkit. Mereka yang sebelumnya lebih banyak menunggu di daerah sendiri berani tampil menyerang. Sebaliknya, kepercayaan diri skuad Garuda terlihat goyah. Untuk beberapa menit mereka bermain tanpa arah.
Untuk mengganggu emosi pemain timnas Indonesia, beberapa kali pemain Malaysia berusaha mengulur ulur waktu dengan berpura-pura cedera. Kiper juga kerap mempermainkan bola di daerah penalti. Aksi itu berhasil memancing emosi pemain-pemain Indonesia hingga membuat permainan tidak fokus. Pada babak kedua, Indonesia terlalu asyik menyerang hingga pada menit ke-52 gawang Markus jebol oleh serangan balik cepat Malaysia. Mendapat umpan dari sektor tengah, top scorer Safee Sali berhasil mengelabui barisan pertahanan Indonesia dan melepaskan tembakan keras yang tidak bisa ditepis kiper Markus Haris Maulana. Gol itu, tampaknya, mengakhiri perjuangan Indonesia. Sebab, defisit gol menjadi 4-0. Artinya, Tim Merah Putih harus bisa menyarangkan lima gol untuk menjadi juara. Setelah berhasil mencetak gol, Malaysia lebih fokus pada pertahanan. Untuk menambah daya gedor, pada menit ke-56, Riedl menarik ke luar Irfan Bachdim serta Firman Utina dan menggantinya dengan Bambang Pamungkas dan Eka Ramdani. Tapi, masuknya dua pemain senior itu tidak mampu mengangkat permainan Indonesia.
Usaha Indonesia baru membuahkan hasil pada menit ke-72. M. Nasuha berhasil menjebol gawang lawan yang meneruskan kemelut di depan gawang. Tim Merah Putih sempat memperbesar harapan ketika M. Ridwan mencetak gol pada menit ke-87. Sayang, itu menjadi gol terakhir dalam laga tadi malam. Ketika wasit meniup peluit panjang, seluruh pemain pun tertunduk. Puluhan ribu suporter terdiam sejenak. ’’Kekalahan telak di Kuala Lumpur harus kita bayar dengan mahal,’’ tegas Riedl saat konferensi pers.
Pelatih Malaysia Krishnasamy Rajagopal menyatakan bangga atas keberhasilan tim mudanya menjuarai Piala AFF 2010. ’’Saya tahu Indonesia akan langsung ofensif. Karena itu, saya beri tahu pemain untuk tidak memberikan ruang kepada mereka,’’ jelasnya.Dia juga mengungkapkan, timnya diinstruksi untuk menghindari gol cepat karena itu sangat berbahaya. ’’Saya salut dengan semangat pemain dan saya pikir kami layak menjadi juara,’’ tegasnya.
Turunkan Panser
Sementara itu, final kedua di Senayan mendapat pengamanan ekstra. Personel TNI-Polri berjaga di luar dan dalam stadion. Selain dilengkapi personel bersenjata, penjagaan melibatkan kendaraan-kendaraan perang. Di antaranya, Panser Anoa 6X6. Mobil tempur tersebut didatangkan dari Yonif-201 Kodam Jayakarta.omandan Kendaraan Taktis (Dantis) Yonif-201 Sersan Irwan menjelaskan, mobil tempur berkapasitas 12 personel itu diterjunkan untuk berjaga-jaga. ’’Kami harus antisipasi jika ada huru-hara,’’ katanya setelah memarkir panser keluaran Pindad tersebut.Dia menuturkan, panser yang dibawa kemarin sudah komplet. Baik personel maupun persenjataannya. Dia menambahkan, panser yang dibawa kemarin dilengkapi senapan laras panjang jenis SNB. Selain itu, Anoa 6x6 dilengkapi pelontar gas air mata. Jika kondisi sudah tidak bisa dikendalikan, dua senjata tersebut siap digunakan.
Selain mengawasi suporter, pasukan TNI mendapat tugas utama untuk mengamankan Presiden SBY. ’’Mengamankan mulai datang sampai pulang,’’ terangnya.Kendaraan tempur lainnya juga disiapkan Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres). Khusus untuk mengamankan kedatangan SBY, Paspampres membawa tiga panser dari unit Dronk Avser. Selain itu, Paspampres menyiapkan perangkat penjinak bom. Satuan dengan slogan Setia Waspada tersebut berjaga-jaga di pintu utama Stadion GBK yang menghadap ke barat. Di tempat itu juga disiapkan metal detector.
Kendaraan tempur dalam ajang sepak bola menjadi momen langka. Tidak sedikiit suporter yang memanfaatkan momen tersebut untuk berfoto di pinggir panser. Petugas tidak mempermasalahkan suporter-suporter yang mejeng di samping panser. Bahkan, ada yang berfoto bareng dengan pengemudi panser.Setelah meninjau kesiapan pasukannya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Sutarman menjelaskan bahwa pengamanan masih dijalankan sesuai rencana. ’’Masih kondusif,’’ katanya. Jendral berbintang dua itu menambahkan, sistem pengaman kemarin melibatkan tujuh ribu personel. Seluruhnya ditempatkan di luar dan di dalam stadion. Dia menyatakan, personel kepolisian mendapat prioritas mengamankan pendukung. Pengamanan presiden, kata Sutarman, dibeking Paspampres dan TNI-AD dari Kodam Jaya.
Menjelang pukul 16.00, suasana di depan pintu utama Stadion GBK semakin riuh. Aparat kepolisian berjaga ekstraketat di pintu masuk. Mereka memeriksa tas pengunjung. Korek api, petasan, dan sinar laser dilarang dibawa masuk. Briptu Siswanto, petugas Brimob Polda Jatim, menjelaskan, pihaknya menyiapkan 5.500 personel untuk berjaga di setiap pintu masuk. ’’Semua masih terkendali,’’ ujarnya. Polisi terlihat berhasil menyita hampir 50 biji korek api gas. Di bagian lain, ratusan suporter timnas antre membubuhkan pesan dan tanda tangan di spanduk Ikrar Merah Putih. Di atas spanduk sepanjang lebih dari 10 meter itu, suporter dari penjuru negeri menyampaikan dukungan. ’’Kita wajib menang. Apalagi masuk ke final itu berat,’’ ujar Adi Boske, suporter asal Gresik.
0 komentar