Keputusan akhir juri cukup mengejutkan, karena sepanjang 12 ronde Marquez terlihat lebih dominan. ‘Dinamita’ dengan efektif menghindari pukulan-pukulan sang juara bertahan, dan membalasnya dengan serangan balik.
Kedua pemain tampak hati-hati pada dua ronde pertama. Namun pada ronde ketiga, Marquez bertarung lebih menyerang. Kombinasi jab kanan dan hook kirinya masih mendarat di perisai tangan Pacquaiao, yang kokoh tak tertembus. Pacquiao berhasil melesakkan hook kanan hanya beberapa detik sebelum ronde ketiga berakhir.
Ronde keempat berjalan lebih terbuka. Pacman terlihat kesulitan membuka pertahanan Marquez, yang memasang kuda-kuda kidal dengan tangan kiri dan kaki kiri di depan. Pacquiao sempat memukul wajah Marquez di awal ronde, namun Marquez beberapa kali menyarangkan pukulan di badan petinju asal Filipina tersebut dan sekali menyerempet kepalanya.
Ronde kelima, jab kanan beruntun Pacquiao mendarat di badan dan kepala Marquez, namun Marquez berhasil membalasnya dengan jab kiri ke kepala Pacquiao. Marquez terus mencuri-curi pukulan lewat jab-jab ringan, yang membuat Pacquiao tampak frustrasi.
Pacquiao berusaha tampil lebih agresif, namun hal ini justru dimanfaatkan Marquez untuk mendaratkan uppercut dan hook ke dagu dan pipi kanan Pacquiao, beberapa detik sebelum ronde kelima usai.
Marquez benar-benar membuat Pacquiao frustrasi. Saat Pacquiao coba memanfaatkan pertahanan terbuka Marquez dengan melancarakan pukulan beruntun, Marquez justru berhasil mencuri celah, mendaratkan pukulan di wajah Pacquiao pada ronde keenam.
Petinju asal Meksiko itu seolah bisa membaca setiap gerakan dan niat ‘Pacman’. ‘Dinamita’ berhasil mencuri pukul ke wajah Pacquiao dan kemudian mendaratkan uppercut di detik-detik akhir ronde tujuh.
Pacquiao bukannya tak mampu mendaratkan pukulan ke badan dan kepala Marquez, namun setiap kombo yang ia lancarkan, Marquez berhasil mencari celah untuk serangan balasan. Pada akhir ronde kedelapan contohnya, saat Manny melancarkan kombinasi jab dan hook, Marquez berhasil membalasnya dengan hook kiri.
Pacquiao tampil terbuka dan lebih agresif lagi di ronde sembilan. Beberapa kali ia melancarkan pukulan kombinasi ke badan dan kepala Marquez, yang tampak kelelahan. Pada ronde ini, lebih banyak pukulan petinju berusia 32 tahun itu bersarang ke kepala dan badan Marquez. Tak mau tersudut, Marquez masih berhasil mendaratkan pukulan balasan yang mendarat cukup telak ke badan dan Pacquiao.
Tempo pertarungan sedikit menurun di ronde 10 dan 11. Pacquiao berusaha mendaratkan lebih banyak pukulan, namun Marquez dengan ulet bertahan dan menghindar. Meski demikian, kedua petinju sempat berjual beli pukulan.
‘Pacman’ tampil all-out pada ronde pamungkas, lebih banyak pukulan bersarang ke kepala Marquez dan tampaknya ini cukup untuk membuatnya menang angka. Ketiga juri memberikan penilaian masing-masing 114-114, 115-113 dan 117-112 untuk sang juara bertahan.
sumber ; http://olahraga.inilah.com
Kedua pemain tampak hati-hati pada dua ronde pertama. Namun pada ronde ketiga, Marquez bertarung lebih menyerang. Kombinasi jab kanan dan hook kirinya masih mendarat di perisai tangan Pacquaiao, yang kokoh tak tertembus. Pacquiao berhasil melesakkan hook kanan hanya beberapa detik sebelum ronde ketiga berakhir.
Ronde keempat berjalan lebih terbuka. Pacman terlihat kesulitan membuka pertahanan Marquez, yang memasang kuda-kuda kidal dengan tangan kiri dan kaki kiri di depan. Pacquiao sempat memukul wajah Marquez di awal ronde, namun Marquez beberapa kali menyarangkan pukulan di badan petinju asal Filipina tersebut dan sekali menyerempet kepalanya.
Ronde kelima, jab kanan beruntun Pacquiao mendarat di badan dan kepala Marquez, namun Marquez berhasil membalasnya dengan jab kiri ke kepala Pacquiao. Marquez terus mencuri-curi pukulan lewat jab-jab ringan, yang membuat Pacquiao tampak frustrasi.
Pacquiao berusaha tampil lebih agresif, namun hal ini justru dimanfaatkan Marquez untuk mendaratkan uppercut dan hook ke dagu dan pipi kanan Pacquiao, beberapa detik sebelum ronde kelima usai.
Marquez benar-benar membuat Pacquiao frustrasi. Saat Pacquiao coba memanfaatkan pertahanan terbuka Marquez dengan melancarakan pukulan beruntun, Marquez justru berhasil mencuri celah, mendaratkan pukulan di wajah Pacquiao pada ronde keenam.
Petinju asal Meksiko itu seolah bisa membaca setiap gerakan dan niat ‘Pacman’. ‘Dinamita’ berhasil mencuri pukul ke wajah Pacquiao dan kemudian mendaratkan uppercut di detik-detik akhir ronde tujuh.
Pacquiao bukannya tak mampu mendaratkan pukulan ke badan dan kepala Marquez, namun setiap kombo yang ia lancarkan, Marquez berhasil mencari celah untuk serangan balasan. Pada akhir ronde kedelapan contohnya, saat Manny melancarkan kombinasi jab dan hook, Marquez berhasil membalasnya dengan hook kiri.
Pacquiao tampil terbuka dan lebih agresif lagi di ronde sembilan. Beberapa kali ia melancarkan pukulan kombinasi ke badan dan kepala Marquez, yang tampak kelelahan. Pada ronde ini, lebih banyak pukulan petinju berusia 32 tahun itu bersarang ke kepala dan badan Marquez. Tak mau tersudut, Marquez masih berhasil mendaratkan pukulan balasan yang mendarat cukup telak ke badan dan Pacquiao.
Tempo pertarungan sedikit menurun di ronde 10 dan 11. Pacquiao berusaha mendaratkan lebih banyak pukulan, namun Marquez dengan ulet bertahan dan menghindar. Meski demikian, kedua petinju sempat berjual beli pukulan.
‘Pacman’ tampil all-out pada ronde pamungkas, lebih banyak pukulan bersarang ke kepala Marquez dan tampaknya ini cukup untuk membuatnya menang angka. Ketiga juri memberikan penilaian masing-masing 114-114, 115-113 dan 117-112 untuk sang juara bertahan.
sumber ; http://olahraga.inilah.com
0 komentar